Laman

Jumat, 29 September 2017

Berdikari, Sebuah Celotehan Rakyat Awam


Berdikari atau “Berdiri diatas kaki sendiri” adalah slogan yang serig kita dengarkan digembar-gemborkan oleh beberapa pihak termasuk para penguasa.  Namun, apa sebetulnya berdikari itu? Apakah kita sudah benar-benar Berdikari? Ataukah itu semua hanya slogan yang digembar-gemborkan waktu pilkada untuk meyakinkan jiwa-jiwa polos rakyat kita?
                Berdikari sesungguhnya bukan hanya sekedar kata-kata atau bualan untuk meyakinkan seeseorang. Berdikari harusnya dimaknai secara mendalam esensi yang terdapat didalamnya. Ungkapan “Berdiri di atas Kaki Sendiri” sesungguhnya adalah suatu ungkapan dari kemandirian dan kedigdayaan dalam menghadapi segala tantangan dengan kekuatan sendiri tanpa harus menggantungkan diri dari kekuatan pihak lain. Kuasa untuk menghadapi segala persoalan dalam berbagai hal dengan kekuatan sendiri iniah yang menjadikan sebuah pihak dapat dikatakan berdikari, salah satu bentuk yang termasuk dalam hal ini adalah sebuah negara.

                Negara yang berdikari bukan berarti negara yang sama sekali tidak melakukan kontak dengan negara lain dalam rangka kegiatn ekonomi antar negara. Namun,Suatu negara dapat dikatakan telah berdikari apabila negara itu tidak menggantungkan nasibnya dari kebijakan negara lain. Negara berdikari tidak harus dalam arti dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa interaksi dengan negara lain. Negara berdikari adalah negara yang dengan segala kekuatan dan keterbatasan yang dimilikinya dapat menentukan nasibnya sendiri tanpa didekte oleh kebijakan negara lain. Kalau demikian, Apa bedanya suatu negara yang kebijakannya dipengaruhi negara lain dengan negara yang belum merdeka? Apa arti kemerdekaan buat negara itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar